Menanam Padi Di Halaman Rumah

Menanam Padi di halaman rumah mungkin merupakan hal yang masih baru dan belum terbiasa bagi kondisi masyarakat kita sekarang ini. Namun hal tersebut tidak ada salahnya untuk diamati, pelajari, dan bahkan dipraktekkan. Kondisi lahan persawahan yang semakin menyempit dikarenakan oleh perkembangan wilayah kota semakin luas yang berujung kepada berkurangnya ketersediaan pangan nasional. Dan satu hal lagi yang menjadikan pentingnya menanam padi di halaman rumah yaitu sebagai tonggak untuk berkembangnya kesadaran bertani organik yang dimulai dari rumah sendiri.

Sekarang ini telah dikenal pemahaman baru mengenai tanaman padi yaitu bahwa padi bukan merupakan tanaman air atau dengan kata lain tanaman yang hidup di air dan membutuhkan banyak air untuk pertumbuhannya. Maka pola tanam padi dihalaman rumah dapat diterapkan dengan cara SRI (System of Rice Intensification). Prinsip SRI intinya yaitu penanaman bibit muda dan tunggal, jarak tanam lebar, tidak digenangi dan menggunakan pupuk organik. Dengan Revolusi SRI, kita dapat menanam padi di pekarangan rumah bahkan juga di atap rumah. Tidak melulu harus di sawah kan!

Cara tanam padi dengan Polybag (kantong plastik) merupakan cara yang paling mudah untuk diterapkan di halaman rumah. Pengalaman yang dilakukan petani dan masyarakat menunjukkan hasil yang menggembirakan bahwa padi dapat tumbuh dengan baik dalam polybag. Kabupaten Tasikmalaya disebut-sebut yang memeloporinya dan sudah ditiru di banyak tempat. Dalam satu pot dengan pemupukan optimal dapat menghasilkan sekurangnya 3 – 5 ons gabah per polybag.

Aplikasi tanam padi pada Polybag dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Persemaian
Polybag tidak lain adalah tempat persemaian dan tempat tumbuh padi hingga panen. Polibeg ukuran diameter 25-30 cm diisi campuran tanah dengan kompos sekira 70:30 setinggi 25 cm. Tanah sebaiknya diambil dari sawah atau dari tempat lain yang tidak banyak mengandung pasir. Sebelum dimasukkan ke dalam polibeg tanah dengan kompos diaduk merata dalam keadaan kering. Polibeg bisa diganti dengan wadah plastik bekas cat 5kg atau ember. Bagian bawah dilubangi untuk drainase air.

2. Bertanam padi di polibeg bisa menggunakan benih jenis dan varietas apapun. Asalkan sebelum ditanam (ke dalam polibeg) diseleksi dulu untuk mendapatkan benih yang bagus. Caranya dengan merendam benih dalam larutan garam dan abu. Benih yang mengapung dibuang sedangkan benih yang tenggelam yang akan ditanam.

3. Penanaman
Benih yang sudah dipilih tadi ditanam satu polibeg satu benih yang diletakkan di tengah-tengah. Sediakan satu polibeg untuk menanam bibit cadangan sebagai penyulam jika ada bibit yang mati. Setelah satu minggu tinggi tanaman sudah mencapai 7-10 cm.

4. Pengairan
Praktis bertanam padi di polibeg tidak membutuhkan penggenangan. Namun tanah harus dijaga tetap lembab atau basah dan tidak boleh kering. Cara menyiram bisa menggunakan alat penyiram air. Waktu penyiraman dilakukan saat teduh di waktu pagi atau sore (seperti menyiram tanaman hias).

5. Pemupukan
Sejak awal tanah dalam polibeg sebagai tempat pertumbuhan akar sudah mengandung pupuk organik yang berasal dari kompos. Selama pertumbuhan vegetatif tanah harus dipupuk juga untuk mendapatkan hasil yang optimal. Pupuk yang digunakan bisa pupuk organik padat atau cair. Dosis keduanya tidak ada patokan dasarnya. Jika kondisi tanah awal kurang subur penggunaan urea atau pupuk majemuk NPK dianjurkan agar pertumbuhan bagus dan padi menghasilkan bulir yang berisi.

6. Pengendalian hama
Pembasmian hama padi dalam polibeg tidak akan terlalu sulit. Karena memang penanaman padinya skala kecil untuk pekarangan. Dianjurkan menggunakan pestisida nabati yaitu cairan pembasmi hama yang dibuat dari bahan-bahan alami. Sebagai contoh, semut dan walang sangit bisa dibasmi dengan menggunakan campuran bawang putih dan jahe yang dihaluskan kemudian dicampur dengan air.

Dengan luas pekarangan 10 m2 anda sekurangnya sudah mempunyai 100 polibeg padi. Ini artinya anda bisa menghasilkan sumber pangan utama sendiri. Dengan demikian ketahanan pangan sesungguhnya bisa dimulai dari rumah tangga. Anda berminat mencobanya?