Pestisida sebabkan anak hiperaktif

Para ilmuwan menemukan pestisida yang terdapat pada sayuran dan buah-buahan dapat meningkatkan risiko Attention Defisit Hyperactivity Disorder (ADHD), kondisi pada anak-anak yang menyebabkan susahnya mereka untuk memusatkan perhatian, berperilaku hiperaktif dan impulsif atau kombinasi ketiganya.

"Yang kami lihat adalah semakin tinggi tingkat sisa-sisa pestisida di dalam air seni, semakin tinggi risiko ADHD di antara anak-anak," ujar Maryse Bouchard.

Kendati hasil studi tersebut tidak bisa membuktikan bahwa pestisida dalam budidaya pertanian menjadi biang keladi gangguan pemusatan perhatian pada anak, namun para ahli tetap mempertimbangkannya mengingat ada banyak faktor yang bisa memicu terjadinya ADHD.

"Saya akan menganggap hasil studi ini cukup serius," kata Virginia Rauh dari Columbia University yang melakukan kajian mengenai paparan pestisida pada kehamilan. Ia tidak terlibat dalam penelitian tentang ADHD dan pestisida.

Para peneliti menemukan risiko ADHD hampir dua kali lipat di antara kelompok anak muda yang tingkat zat kimia dalam metabolismenya lebih tinggi, dibandingkan dengan anak-anak dengan tingkat zat kimia yang hampir tidak dapat dideteksi.
Para peneliti mengatakan 40 jenis pestisida organofosfat tercatat dalam daftar pemerintah Amerika. Organofosfat adalah jenis pestisida yang paling banyak digunakan petani untuk melindungi buah-buahan dan sayuran. Berbagai penelitian menunjukkan organofosfat menyebabkan hiperaktif dan kerusakan kognitif dan perubahan syaraf dan hewan percobaan.

Anak-anak dianggap lebih rentan pada bahaya kesehatan akibat penggunaan pestisida karena mereka masih tumbuh dan berkembang. Selain itu, anak-anak mungkin terpapar pestisida lebih banyak dibanding orang dewasa bila diukur dari berat badannya.

Dalam tubuh, pestisida akan dipecah menjadi komponen yang bisa terukur dari urin. Secara universal, berbagai penelitian menemukan data yang tidak jauh beda: komponen pestisida ditemukan pada 94 persen anak. Kadar pestisida yang tinggi ditengarai meningkatkan risiko anak menderita ADHD.

Pestisida bisa masuk ke dalam tubuh lewat udara, makanan yang diolah dari sayuran yang diberi pestisida, atau air minum. Untuk mengurangi paparan pestisida dari makanan, para ahli merekomendasikan konsumsi produk organik.

Lynn Goldman, dari Jurusan Ilmu-ilmu Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Johns Hopkins di Baltimore, mengatakan penggunaan pestisida, termasuk organofosfat, meluas di negara-negara berkembang, di mana resiko anak-anak terkena pestisida melalui praktek-praktek pertanian, sangat tinggi.

"Anak-anak itu punya masalah syaraf yang lebih serius dan parah. Jadi, kami melihat bukti-bukti serta dampaknya dalam populasi secara global, " ujar Goldman.


Menyadari bahaya pestisida bagi manusia, badan perlindungan lingkungan Amerika telah mengeluarkan batasan residu pestisida yang boleh ada dalam bahan pangan. Namun berbagai penelitian menunjukkan, bahkan sekecil apa pun, pestisida bisa mengganggu senyawa kimia di otak.

Ciri khas gangguan ADHD yang paling khas adalah sulit berkonsentrasi dan hiperaktif maupun impulsif pada setiap situasi. Dan, gangguan perilaku itu kerap menyebabkan anak gagal melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-harinya.